Batubara (coal) adalah salah
satu bahan bakar fosil yang berasal dari batuan sedimen yang dapat terbakar dan
terbentuk dari endapan organik, utamanya adalah sisa-sisa tumbuhan dan
terbentuk melalui proses pembatubaraan. Unsur-unsur utamanya terdiri dari
karbon, hidrogen dan oksigen.
Loader adalah unit yang
digunakan untuk melakukan penggalian batubara dan memuatnya ke unit hauler.
Hauler adalah unit yang
digunakan untuk mengangkut batubara hasil penggalian unit loader dari front
loading ke ROM (Run Of Mine).
Unit support adalah unit yang
melakukan sloping, dozing dan perapian front loading.
Front loading adalah area
kerja pemuatan batubara atau overburden oleh excavator ke dump truck.
Disposal adalah tempat (areal)
pembuangan batuan atau tanah penutup lapisan batubara.
Drainage adalah sistem saluran
atau metode untuk mengalirkan air
permukaan dari satu tempat ke tempat yang ditentukan dengan cara membuat
paritan atau contour drainage (kemiringan suatu area).
Grade box adalah adalah
rangkaian besi berbentuk kerangka balok berdiri dan dilengkapi dengan rangkaian
tali yang digunakan sebagai acuan membentuk kesejajaran bidang pada front
loading atau front dumping.
Gambar 1
Cross Section Batubara
Tabel 1
Kualitas Batubara
Equipment dan Dimensi Front
Loading
Equipment yang digunakan dalam
pekerjaan mining face coal terdiri atas unit loader, unit hauler dan unit
support. Unit loader digunakan untuk melakukan penggalian batubara dan
memuatnya ke unit hauler. Unit hauler digunakan untuk mengangkut batubara hasil
pemotongan unit loader dari front loading ke ROM. Sedangkan unit support
melakukan pekerjaan sloping, dozing dan perapian front loading.
Jenis loader dan hauler yang
digunakan akan mempengaruhi dimensi front loading. Dimensi front loading adalah
tinggi dan lebar jenjang kerja sesuai dengan besar kecilnya alat muat (loader)
sehingga operasional dapat berjalan dengan benar dan aman.
Penggalian Batubara
Penggalian batubara di tambang
dapat diilustrasikan sebagai berikut
Gambar 2
Penggalian Batubara
Persiapan Penggalian Batubara
- Pastikan bahwa front loading telah layak untuk melakukan aktifitas penggalian batubara (coal digging). Overburden di sisi roof harus sudah lebih rendah dari batubara dan batubara sudah di-expose dengan bersih. Dilarang melakukan expose batubara terlau tinggi, yaitu lebih dari 4 m.
- Pastikan bahwa unit-unit yang terlibat seperti: excavator, dump truck dan alat support lainnya telah dilakukan P2H, pembersihan, dan penyemprotan terhadapnya sehingga layak untuk dipakai termasuk juga label seam yang akan dikerjakan.
- Bersihkan spoil-spoil sebelum melakukan kegiatan coal digging.
Gambar 3
Spoil-spoil
- Bentuk pola drainage yang efektif (aliran air terkoordinasi di sisi roof atau floor) di sekitar front loading.
- Hindari aliran air atau lumpur yang masuk ke dalam front loading atau batubara exsposed karena drainage yang jelek banyak membawa masalah baik dari aspek kualitas maupun dari aspek produksi.
- Gunakan alat digger/gali sesuai dengan ketebalan seam yang akan digali.
- Gunakan unit khusus ber-tailgate untuk mengangkut batubara dan juga label seam batubara yang diangkut.
- Tempatkan operator dan pengawas yang kompeten pada front loading yang rawan kontaminasi, seperti: kondisi banyak sisipan, struktur geologi yang komplek dan rawan longsor.
- Pastikan batubara yang akan digali sudah di-cleaning dengan menggunakan excavator ber-cutting edge.
- Untuk penggalian batubara di malam hari, sediakan penerangan yang standar untuk menerangi front loading agar proses penggalian terhindar dari kontaminasi.
Pelaksanaan Penggalian
Batubara
- Lakukan digging dengan membuat jenjang, setiap jenjang minimal 3 m.
- Lakukan penggalian sesuai dengan kemiringan lapisan atau penggalian searah dengan dip pada minor seam.
- Lakukan proses digging dari arah roof ke arah floor untuk seam batubara yang mengandung sisipan. Hal ini untuk menghindari terbentuknya “candi” dan banyaknya batubara hilang.
- Hindari digging overcut hingga interburden floor seam ikut terambil.
- Sisakan batubara 30 cm dari floor kemudian golongkan produk tersebut ke dalam pure product.
- Lanjutkan penggalian terhadap batubara sisa 30 cm ke arah floor hingga bersih dari batubara, kemudian golongkan ke dalam blend product (Hi-Ash).
- Gunakan excavator kecil untuk digging batubara tipis atau sisa.
- Pembuatan channel dilakukan untuk mengetahui kondisi permukaan floor batubara sehingga akan terhindar dari overcut.
Gambar 4
Pembuatan channel
- Sisipan/parting berupa material selain batubara yang mempunyai ketebalan kurang dari 10 cm bisa langsung dicampur dengan produk batubara dalam proses digging-nya.
- Koordinasikan dengan pihak engineering atau pihak blasting untuk menghindari masuknya flying rock ke batubara expose/collected.
- Lakukan selective loading dengan alat gali yang efektif (PC-200 s/d PC-300) di area batubara yang banyak didapati splitting clay atau sisipan-sisipan yang sulit teridentifikasi.
- Lakukan cleaning parting atau sisipan dengan menggunakan excavator kecil, misal: PC-200/PC-300 sebelum menggali batubara di bawahnya.
- Maksimalkan pengambilan dengan cara menempatkan pengawas khusus untuk daerah dengan selective loading.
- Hindari pengambilan batubara secara drop cut karena berpotensi terhadap kontaminasi dan loss coal.
- Koordinasi dengan pihak QC anda jika akan melakukan hal ini.
- Gunakan barikade pita atau tanda lain jika menemukan kondisi yang berpotensi terhadap kontaminasi dan bahaya.
- Hindari penurunan yang tidak seimbang antara OB dan batubara yang akhirnya akan menimbulkan longsoran di batubara exposed.
- Hindari genangan air di floor batubara karena akan berpotensi terhadap bahaya longsor.
- Tidak dibenarkan menghasilkan batubara ukuran besar (diameter > 50 cm), hal ini akan mengganggu kinerja crusher .
- Lakukan pemecahan batubara besar di ROM serta beri peringatan ke pihak tambang untuk tidak mengulangi hal yang sama.
- Hindari salah dumping akibat tidak efektifnya komunikasi dan koordinasi antara operator dan pengawas terutama pada loading kombinasi batubara dan OB.
- Tidak dibenarkan menggunakan batubara produk sebagai bundwall ataupun barikade air/drainage channel, sebab akan meningkatkan keberadaan ash dan TM di batubara product, apalagi terlalu lama (lebih dari satu minggu).
- Pada daerah bersisipan dilarang melakukan expose batubara terlalu tinggi (jauh) karena akan menyulitkan dalam pemotongan generalisasi sisipannya.
- Lakukan pencarian dengan metal detector dan excavator kecil jika salah satu bagian metal dari alat berat terlepas di front loading batubara (misalnya: tooth bucket, pin tooth bucket, baut, dll).
- Buat berita acara dari kasus ini agar tidak terulang di kemudian hari.
- Gunakan alat support wheel dozer atau loader untuk merapikan front loading.
- Lakukan perapian front loading sebelum ditinggal.
- Sebelum meninggalkan front loading sebaiknya batubara yang sudah loose segera di-loading ke ROM.
- Jangan menyisakan batubara di floor, hal ini akan berakibat longsor dan terbakarnya batubara.
Gambar 5
Front Loading Batubara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar